Makhluk tidak pernah tau dimana rezekinya tapi rezeki tau dimana pemiliknya

Makhluk tidak pernah tau dimana rezekinya tapi rezeki tau dimana pemiliknya


Harian

Rezeki kita sudah ditetapkan, sebagai makhluk ciptaan Allah ﷻ, bahkan setiap makhluk Allah lainnya yang ada di dalam air, di dalam tanah.
sebagai contoh jika Allah telah menetapkan kita akan memakan, makanan khas dari suatu daerah, ternyata ada suatu saat tetangga kita yang pulang dari bepergian lalu kita di beri potongan kue khas di daerah tersebut. Allah telah mengatur semuanya.. rezeki tau dimana pemiliknya.

seperti perkataan imam malik yang dikisahkan, ketika dalam satu majelis ilmu "Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus lainnya,"
Imam Malik menyandarkan pendapatnya itu berdasarkan sebuah hadis Rasulullah:

لَو أنكُم توكَّلْتُم علَى اللهِ حقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُم كما يَرْزُقُ الطَّيْرَ تغدُو خِمَاصًا وتَروحُ بِطَانًا

"Andai kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal niscaya Allah akan berikan rizki kepada kalian, sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung yang pergi dalam keadaan lapar lalu pulang dalam keadaan kenyang".

Ternyata Imam Syafii memiliki pandangan lain. Beliau mengemukakan pendapat kepada sang guru [imam malik]. "Ya Syeikh, seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki?" kata Imam Syafii.

dari kisah perbedaan pendapat tersebut yang akan panjang jika diceritakan, namun dengan akhir kedua imam guru dan murid tersebut tertawa bersama.

serta hadits Jabir Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salalm bersabda:

لاَ تَسْتَبْطِئُوْاالرِّزْقَ, فَإِنَّهُ لَنْ يَمُوْتَ العَبْدُ حَتَّى يَبْلُغَ آخِرَ رِزْقٍ هُوَ لَهُ, فَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ, أَخْذِ الحَلاَلِ وَ تَرْكِ الحَرَامِ

“Janganlah menganggap rezki kalian lambat turun. Sesungguhnya, tidak ada seorang pun meninggalkan dunia ini, melainkan setelah sempurna rezkinya. Carilah rezki dengan cara yang baik (dengan) mengambil yang halal dan meninggalkan perkara yang haram“.

Rezeki akan datang sebab:
- Allah yang beri
- kita pernah memberi
- kita mencari


semoga bermanfaat,
barakallahu fiikum

kutipan • September 1, 2022