Semakin dekat perhitungan amalan, sedang mereka dalam keadaan lalai

Semakin dekat perhitungan amalan, sedang mereka dalam keadaan lalai


Surat Al-Anbiya Ayat 1:

ٱقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِى غَفْلَةٍ مُّعْرِضُونَ

Arab-Latin: Iqtaraba lin-nāsi ḥisābuhum wa hum fī gaflatim mu'riḍụn

Artinya: Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).

dijelaskan kembali oleh Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I bahwasanya
Ayat ini merupakan ta'ajjub (keanehan) terhadap keadaan manusia yang tetap saja lalai dan berpaling, dan seperti inilah keadaan mayoritas manusia, kecuali orang yang mendapatkan ‘inayah (perhatian) dari Allah, di mana peringatan dan nasehat tidak bermanfaat bagi mereka, padahal hari penghisaban dan pembalasan terhadap amal mereka telah dekat. Mereka lalai terhadap sesuatu yang karenanya mereka diciptakan (ibadah), dan berpaling dari peringatan. Seakan-akan mereka diciptakan untuk dunia, dan untuk bersenang-senanglah mereka dilahirkan ibu mereka. Namun demikian, Allah Subhaanahu wa Ta'aala senantiasa memperingatkan dan menasehati agar mereka kembali sebagaimana disebutkan dalam ayat selanjutnya, tetapi mereka senantiasa dalam kelalaian lagi berpaling.

Tentang maksud ayat ini ada dua pendapat;
pertama, bahwa umat ini (umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam) adalah umat terakhir dan rasulnya adalah rasul terakhir, dan kiamat tegak pada umat ini, karena telah dekat penghisabannya jika melihat kepada umat-umat sebelumnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

بُعِثْتُ أَنَا وَ السَّاعَةَ كَهَاتَيْنِ

“(Jarak) aku dibangkitan dengan kiamat itu seperti dua jari ini.” Beliau menghubungkan kedua jarinya, yaitu antara jari telunjuk dengan jari setelahnya.” (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)

Kedua, maksud dekatnya hisab adalah dekatnya maut, dan bahwa barang siapa mati, maka telah tegak kiamatnya dan telah masuk ke tempat pembalasan amal.
Bisa juga maksudnya, lalai terhadap hari kiamat atau kematian. Yakni berpaling dari mempersiapkan diri untuk menghadapi hari itu.



Referensi : https://tafsirweb.com/5513-surat-al-anbiya-ayat-1.html


kutipan • Oktober 15, 2022