Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ
“Akan datang suatu masa kepada manusia, tahun-tahun yang penuh dengan tipu daya. Pendusta dianggap benar, orang jujur dianggap dusta. Pengkhianat dipercaya, orang yang amanah dianggap berkhianat.
Ketika itu ruwaibidhah banyak berbicara”.
Para sahabat bertanya: “Siapa ruwaibidhah itu?”.
Nabi menjawab: “orang bodoh berbicara mengenai perkara yang terkait urusan masyarakat luas”
(HR. Ibnu Majah no. 3277, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Semoga bermanfaat.
Sumber: https://muslim.or.id/47202-selektif-dalam-menuntut-ilmu-agama.html
kutipan • September 9, 2020