Kufur nikmat adalah suatu hal yang rugi. Seseorang yang kufur nikmat akan terus merasa kekurangan dan tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang ia dapatkan. Hatinya akan selalu terasa kosong dan kurang. Sehingga, ia senantiasa jauh dari Allah subhanallahu wa taala.
Sebenarnya, apakah arti kufur nikmat itu?
Kufur nikmat adalah keadaan dimana seseorang saat diberikan suatu rezeki dari Allah baik banyak atau sedikit, ia akan selalu merasa kurang dan tidak bersyukur akan apa yang diberikan kepadanya. seperti contoh seseorang sudah memiliki mobil lalu ia membeli mobil lagi terbaru lalu jika ada mobil terbaru keluar lagi ia juga membelinya tanpa memikirkan apakan mobil tersebut akan dipergunakan, sesuai kebutuhan dia atau hanya kepuasan semata. Manusia yang tidak pernah merasakan cukup dan tidak bersyukur seperti itu, akan diperdaya oleh dunia.
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 6439 dan Muslim no. 1048)
kutipan • Juli 20, 2022