Doa adalah bagian dari takdir, dan Allah menjadikan doa serta amal kebaikan sebagai sebab terjadinya perubahan dalam kehidupan. Ketika seorang hamba berdoa, ia sebenarnya sedang menjalankan salah satu sunnatullah yang ditetapkan-Nya. Usaha manusia, seperti doa dan ikhtiar, menjadi bagian dari takdir Allah yang luas dan tak terbatas. Oleh karena itu, doa memiliki peran penting dalam kehidupan seorang Muslim, baik sebagai bentuk ibadah maupun sebagai jalan untuk meraih kebaikan yang telah Allah tetapkan.
Terdapat dalam hadis Tsauban radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda,
إن العبد ليحرم الرزق بالذنب يصيبه، وإن القضاء لا يرده إلا الدعاء، وإن الدعاء مع القضاء يعتلجان إلى يوم القيامة، وإن البر يزيد في العمر
“Sesungguhnya seorang hamba terhalangi dari rizkinya karena dosa yang dilakukannya. Sesungguhnya takdir itu tidaklah berubah kecuali dengan doa. Sesungguhnya doa dan takdir saling berusaha untuk mendahului, hingga hari kiamat. Dan sesungguhnya perbuatan baik (kepada orang tua) itu memperpanjang umur.” (HR. Ahmad no. 22438, Ibnu Majah no. 22438, dihasankan oleh Syu’aib Al-Arnauth dalam Takhrij Al-Musnad)
Doa merupakan salah satu bagian dari takdir Allah. Segala sesuatu, termasuk doa itu sendiri, terjadi atas kehendak-Nya. Allah telah menetapkan bahwa amal kebaikan, doa, dan sedekah dapat menjadi sebab terjadinya sesuatu atau terhindarnya bencana.
Kisah tentang keputusan ‘Umar bin Khattab saat wabah menular (tha’un) di Syam menjadi pelajaran penting. Ketika beliau memerintahkan agar orang-orang meninggalkan wilayah yang terkena wabah, sebagian orang bertanya, “Apakah ini berarti kita lari dari takdir Allah?” Umar menjawab:
“Kita lari dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lain.”
Hal ini menegaskan bahwa setiap tindakan, baik tetap berada di tempat atau berpindah, tetap berada dalam koridor takdir Allah. Namun, manusia diwajibkan untuk memilih jalan terbaik sesuai kemampuan dan akalnya, termasuk berdoa, berikhtiar, dan melakukan amal kebaikan.
Wallahu a'lam
barakallahu fiikum
kutipan • November 1, 2024